Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 Dibuat dalam rangka tugas "Mulai Dari Diri" Modul 1.1 CGP Angkatan 

sumber: https://p3gtk.kemdikbud.go.id/

Ketika mengulik kembali pemikiran KHD mengenai pengajaran dan pendidikan, kita akan kembali diajak untuk berkontemplasi bahwa tujuh tugas guru yang diamanat dalam UUD sejatinya memiliki konsekuensi yang besar pada pribadi guru itu sendiri. Pengajaran seperti yang disampaikan oleh KHD adalah proses bagaimana mencoba menghadirkan berbagai ilmu bermanfaat untuk nantinya dikonstruksikan oleh anak itu sendiri sehingga membawa manfaat bagi kehidupan mereka, membawa konsek
uensi guru tidak saja mahir dalam penguasaan ilmu itu sendiri, namun guru juga mesti terampil dalam membawakan ilmu, sehingga ilmu itu tidak saja dibagi dan diterima oleh anak, namun juga bagaimana ilmu itu akhirnya bisa menjadi “tools” bagi anak untuk mengarungi dunia.

Merefleksi lebih jauh lagi pada tugas guru dalam mendidik, KHD menyampaikan bahwa pendidikan adalah proses memberi tuntunan atau arahan kepada peserta didik sehingga mereka mampu menjadi manusia yang merdeka yang mampu berdiri di atas kaki sendiri. Ini bermakna, guru adalah pamong, pemberi teladan nyata, dan long learner.

Sebagaimana di sampaikan oleh KHD, bahwa hendaknya guru ketika memberi pengarahan haruslah memperhatikan kodrat keadaan siswa, yang di dalamnya memuat kodrat alam(bentuk) dan kodrat zaman(isi). Sekolah tempat saya mengabdi merupakan daerah pedesaan cukup strategis yang menjadi salah satu akses penghubung antara kota Klaten dan Solo. Geografi di dominasi oleh area perkampungan dan sawah, oleh karenanya penting bagi saya untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan kebiasaan atau cara hidup siswa sehari-hari serta menjadikan lingkungan sekitar kami sebagai media konkret yang mewadahi ilmu untuk dikonstruksikan bersama. Siswa di kelas saya lahir rata-rata pada tahun 2012 hingga 2013, ini mengukuhkan mereka sebagai generasi alpha(A), generasi yang bahkan lebih muda daripada generas Z(milenials). Oleh karenanya, pembelajaran sekolah pun tidak luput dari penggunaan media teknologi baik AR, VR, maupun AI. Media tersebut selain sesuai dengan zaman juga membantu guru dalam menghadirkan konsep ilmu yang abstrak menjadi lebih konkret agar sesuai dengan perkembangan siswa yang masih pada tahap operasional konkret.

Sebagai guru saya terus mencoba untuk mengembangkan diri dan terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan, dalam perjalanannya ada beberapa pemikiran KHD yang telah saya terapkan di kelas maupun sekolah. Diantaranya saya melakukan outing class berkala untuk beberapa materi yang relevan, saya juga telah menggunakan berbagai media baik digital maupun konkret. Meski belum konsisten setiap hari dilaksanakan, saya mencoba menerapkan pembelajaran inovatif baik PjBL maupun PBL untuk menstimulus keterampilan abad 21 siswa(creativity  and innovation, critical thinking and problem solving, communication, collaboratin). Saya juga terus berupaya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Namun, saya menyadari dalam praktik tersebut masih perlu pembenahan di sana sini, utamanya dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.

Aisyah Senja Mustika

Posting Komentar

0 Komentar