Umat Islam Bijak dalam Merencakan Hidup

 Ditulis saat belajar dan bekerja di The New You Institute.

                Sumber: https://www.english-efl.com/

Kehebatan Rasullah dalam menyusun strategi perang sungguh tidak diragukan. Badar, Khandaq, Khaibar, dan Mut’ah adalah beberapa perang yang dimenangkan Beliau. Rasullah setidaknya melakukan perang ghazwah sebanyak 27 kali dan 38 kali syarriyah, kesemuanya itu didominasi oleh kemenangan Islam. Dibalik rahasia perang ini tidak lain adalah kemampuan Plan Ahead yang diberikan Allah pada Rasullah. Rasullah memiliki kerja intelegen yang berfungsi untuk memantau musuh, memberi informasi terkait jumlah, kharakter persenjataan hingga keunggulan dan kelemahan. Hal ini Beliau lakukan tidak lain adalah untuk menyusun “rencana” perang.

Perencanaan ibarat perbekalan peta sebelum berpetualang, peta dibuat sehingga kita focus untuk melangkah pada jalan-jalan  yang mendekatkan kita pada tujuan akhir. Dengan focus, tidak mudah bagi kita untuk terpelanting pada jalan yang salah, apalagi menumpahkan energy pada permasalahan yang sama sekali tidak perlu. Kalam Allah bahkan mengaturnya, Q.S Al-Hasyr:18 “…bertakwalah kepada  Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk esok hari…”

Perencanaan bukan meramal hidup dan mendahului takdir, namun Allah ingin hambaNya bergerak dengan ilmu “Katakanlah, ”Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? ”Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar:9). Gerakan sistematis yang telah diatur sedemikian rupa dengan perencanaan, akan menjadi gerakan bersinergi yang termanifestasikan dalam keberhasilan-keberhasilan kecil yang menjadi modal untuk keberhasilan besar nantinya. Didunia ini Allah membuat takdir sesuai perbuatan hambaNya “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri merubahnya”(Q.S Ar-Rad:11).

Dalam menjalani kehidupan sementara ini, muslim hebat haruslah memiliki perencanaan yang matang, tanpa itu kehidupan yang singkat ini semakin tidak bermakna. Melalui bulan Romadhon ini mari kita kusyukkan rencana kedepan kita. Menjadi insan baru, The New You, generasi Islam yang berprestasi dunia dan akhirat.

Posting Komentar

0 Komentar