Hope and Motivation

 Ditulis saat belajar dan bekerja di The New You Institute.

                        sumber: http://www.ceohsnetwork.ca/

Pada tubuh kita, diperkirakan ada sekitar 100 trilyun sel. Dalam setiap selnya terdapat 56 kromosom, dan dalam satu kromosom saja terdapat sekitar tiga milyar huruf alfabet basa DNA, yaitu A(Adenine), C(Cytosine), G(Guanine) dan T(Thymine). Susunan ini bila direntangkan, panjangnya sama dengan 600 kali jarak bumi dan matahari(Ginanjar:2000,121). Setiap sel menempati masing-masing organ dengan berjuta spesifikasi berbeda. Sinaps pada sel otak mampu terhubung 101.000.000.000.000 saat penerimaan pesan, sel mata membedakan 500 warna abu-abu yang bervariasi, dan 10-50 trilyun sel digantikan setiap harinya. Menarik bukan? tubuh kita adalah alam semesta mini yang begitu canggih. Apabila kita belajar lebih tentang detailnya mungkin kita baru akan tersadar bahwa kita adalah keajaiban pertama di dunia.

Meskipun begitu luar biasa, kebanyakan orang memilih jalan biasa untuk menyelesaikan hidup. Sekadar kehidupan yang sepatutnya dijalani, tanpa harapan besar atau mimpi paripurna yang membuatnya lebih berarti. Beberapa orang dengan mudahnya mengaku pasrah dengan keadaan, mengatakan dengan nada santun agar terlihat bijak padahal memalukan, takdir katanya. Bukankah sudah jelas takdir bagi kita sebagai makhluk yang diciptakan sempurna?. Kita tidak bisa menjadi karyawan dalam artian tertunduk pada atasan sebatas menyelesaikan perintah, karena semua dari kita kreatif. Kita tidak bisa menjadi guru sebatas mengajar dan meluluskan siswa, karena pada dasarnya kita senang berbagi. Tidak bisa bagi kita menjadi tukang becak yang hanya mengandalkan otot, sebab dari kita cerdas. Seorang pengusaha tidak bisa hanya mengejar keuntungan semata, karena pada dasarnya kita semua dermawan. Bila tujuan hakiki kita selama ini hanya untuk bertahan hidup, itu belum cukup, karena ciri hidup bagi manusia tidak hanya tumbuh.

Bila seorang pengusaha bermimpi untuk menguatkan perekonomian bangsanya agar lebih bermartabat, itu mustahil, bangsa ini terlalu besar. Tukang becak memimpikan seribu armada untuk kaum miskin, ini jelas tidak logis, satu armada saja sempoyongan. Apalagi guru biasa yang berniat mengubah nasib bangsanya dengan pendidikan, ini sungguh berlebihan, dia hanya mengajar di kelas 5x6 meter sedangkan luas kepulauan ini hampir 2 juta km, dan jika ada karyawan yang bermimpi menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh pengangguran, ini sangat naif, bahkan nasibnya sendiri tidak terlalu baik. Hanya saja, jika itu tidak mustahil, logis, wajar dan mudah digapai itu bukan mimpi, hanya rencana. Mimpi adalah sesuatu yang sukar digapai, keluar dari kewajaran, dan dipertahankan dengan keyakinan, itulah mengapa disebut mimpi.

Mimpi dan harapan bukanlah khayalan, meskipun terlihat sangat  jauh namun memiliki tangga-tangga nyata yang dapat didaki. Bukan suatu tempat imajinatif tidak berpeta, hanya saja panorama menawan yang jarang dilalui. Orang-orang yang yakin telah membuktikan keberadaannya. Imajinasi Enstein, Keteguhan Edison, Keyakinan Wright, dan ketabahan Gandhi hanyalah sebagian kecil contoh nyata akan harapan. Anda tidak perlu menjadi sehebat mereka untuk bermimpi besar, karena mereka juga tidak pernah bisa besar tanpa mengawalinya dengan mimpi.

Harapan memberikan siksaan bagi pelakunya, namun energi yang dihasilkan berbanding lurus dengan usaha yang dilakukan untuk menghentikan siksaan. Riset menunjukkan bahwa orang dengan harapan yang tinggi memilki motivasi yang lebih kuat untuk mengerjakan sesuatu dari pada orang dengan harapan atau impian yang rendah(Synder, dkk. 1999). Orang yang tidak memiliki harapan besar, cenderung melakukan pekerjaan secara wajar, oleh karena tidak ada orinetasi yang menyebabkannya bersedia bekerja lebih keras, potensi yang dimiliki tidak diaktualisasikan secara maksimal. Berbeda halnya dengan orang yang memiliki mimpi paripurna. Dirinya selalu diliputi energi untuk bergerak, melalui motivasi-motivasi yang diwujudkan dalam tindakan konkret insan ini sanggup bekerja lebih keras dari kebanyakan orang. Harapan baginya seperti bintang yang memandu arahnya berlayar, sedangkan motivasi layaknya angin yang menggerakkan layar.

Suatu hal besar yang mengubah dunia ini adalah harapan, dengannya kehidupan berjalan begitu dinamis. Keindahan baru yang belum pernah terbayangkan, kehidupan yang lebih mudah dan sesekali harapan mampu menyingkap kebutaan pola pikir pada umat manusia. Saat itu, di Cina terjadi perkembangan yang cukup pesat, banyak penduduk Cina yang mengenal sistem kearifan lokal disana, namun sumber pengetahuan masih terpusat dikerajaan dan golongan-golongan tertentu. Salah satu faktor penyebabnya adalah harga bahan-bahan untuk menulis masih sangat mahal, Jikapun ada yang terbuat dari bambu yang dirangkai, hal ini tergolong tidak praktis dan jika didistribusikan memakan banyak tempat. Hingga pada akhirnya T’Sai Lun menemukan kertas, lewat keprihatinannya pada lingkungan dia terdorong untuk membuat bahan yang bisa dipergunakan untuk menampung banyak tulisan. T’Sai Lun meracik bambu dengan membersihkan, merebus, menghancurkan, mencetak, dan memanaskan hingga terbentuklah menjadi kertas. Ini tidak seinstan yang diduga, butuh puluhan bahkan ratusan kali percobaan dengan alat-alat tradisional seadanya. T’Sai Lun yang bahkan saat itu tidak tahu apakah benar-benar akan berhasil hanya memiliki harapan. Impian agar semua orang bisa mengenyam nikmatnya ilmu yang dikukuhkan dengan teguhnya rangkaian motivasi melakukan percobaan. Pengaruh T’Sai Lun tidak berhenti di Cina saja, tindakannya menginspirasi Gatenberg untuk menemukan mesin cetak pertama yang memacu masa renaissance di Eropa dengan begitu gemilang.

Hari ini adalah lembaran baru bagi kita, tidak peduli seberapa payah hari yang lalu atau seberapa tidak pasti esok hari. Kita hanya punya hari ini, tentukan harapan Anda, hanya dengan waktu kurang dari satu detik Sang Pencipta telah membuatkan peta terbaiknya untuk Anda, susunlah segera tindakan-tindakan konkrit dengan penuh keyakinan. Setiap langkah Anda adalah alasan bagiNya untuk mewujudkan mimpi Anda. Anda lebih hebat dari apa yang bisa Anda pikirkan.

Posting Komentar

0 Komentar